Pante Qw

Minggu, 21 Maret 2010

MANAJEMEN STRATEGIS

Definisi Manajemen Strategi

Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapat sasarannya. Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.

Tujuan Manajemen Strategis

  • Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang dipilih secara efektif dan efisien
  • Mengevaluasi kinerja, meninjau, dan mengkaji ulang situasi serta melakukan berbagai penyesuaian dan koreksi jika terdapat penyimpangan didalam pelaksanaan strategi
  • Senantiasa memperbaharui strategi yang dirumuskan agar sesuai dengan perkembangan lingkungan eksternal
  • Senantiasa meninjau kembali peluang, ancaman, kekuatan dan masalah yang ada
  • Senantiasa melakukan inovasi atas produk agar selalu sesuai dengan selera konsumen

Manfaat Manajemen Strategis

Manajemen Strategis memiliki peran yang signifikan dalam membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Manajemen strategis berfungsi sebagai sarana untuk mengkomunikasikan tujuan perusahaan dan jalan yang hendak ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut kepada pemilik, eksekutif, karyawan, dan pihak lain yang berkepentingan.

1.   Manfaat Finansial 

    Manfaat paling utama adalah tendensi untuk menaikan tingkat keuntungan perusahaan meskipun kenaikan keuntungan tidak secara otomatis dengan menerapkan manajemen strategis.

2.   Manfaat NonFinansial

  •  Memungkinkan untuk identifikasi, penentuan prioritas, dan eksploitasi peluang
  •  Memberikan pandangan objektif atas masalah manajemen
  •  Merepresentasikan kerangka kerja untuk aktivitas control dan koordinasi yang lebih baik 
  •  Meminimalkan efek dari kondisi dan perubahan yang jelek
  •  Memungkinkan agar keputusan besar dapat mendukung lebih baik tujuan yang telah  ditetapkan
  •  Memungkinkan alokasi waktu dan sumber daya yang lebih efektif untuk peluang yang  telah teridentifikasi
  •  Memungkinkan alokasi sumber daya dan waktu yang lebih sedikit untuk mengoreksi  keputusan yang salah atau tidak terencana
  •  Menciptakan kerangka kerja untuk komunikasi internal diantara staf
  •  Membantu mengintegrasikan perilaku individu kedalam usaha bersama
  •  Memberikan dasar untuk mengklasifikasi tanggung jawab individu
  •  Mendorong pemikiran ke arah masa depan
  •  Menyediakan pendekatan kooperatif, terintegrasi, dan antusias untuk menghadapi    masalah dan peluang
  •  Mendorong terciptanya sikap positif terhadap perubahan
  •  Memberikan tingkat kedisplinan dan formalitas kepada manajemen suatu bisnis

Tingkatan Strategis

  • Strategi tingkat perusahaan ( corporate strategy )

          strategi ini ditetapkan oleh tingkat manajemen tertinggi dalam organisasi dan mengarah               kepada bisnis apa yang akan dilakukan serta bagaimana sumber daya dialokasikan                         diantara bisnis tersebut dan secara umum melibatkan tujuan jangka panjang yang                           berhubungan dengan organisasi secara keseluruhan dan investasi keuangan secara                         langsung

  • Strategi tingkat bisnis ( Business strategy )

          Strategi ini ditetapkan oleh masing - masing unit bisnis. Strategi bisnis biasanya                               diformulasikan oleh manajer tingkat bisnis melalui negoisasi dengan manajer korporasi dan           memusatkan kepada bagaimana cara bersaing didunia bisnis yang ada. 

  • Strategi Tingkat Fungsional ( Functional strategy )

          Mempunyai lingkup yang lebih sempit lagi dibandingkan strategi korporasi dan bisnis,                   berhubungan dengan fungsi bisnis dan strategi fungsional harus mengarah kepada strategi           bisnis dan konsep mereka yang paling utama adalah tergantung kepada hasil jawaban                     bagaimana menerapkannya. 

Proses Manajemen Strategis

  1. Menetapkan arah dan misi organisasi
  2. Memahami Lingkungan Internal dan Eksternal
  3. Memformulasikan Strategi
  4. Mengimplementasikan strategi
  5. Mengevaluasi dan mengawasi Strategi

Tantangan Manajemen Strategis

Memiliki daya saing strategis dan laba diatas rata-rata adalah tantangan untuk perusahaan sebesar AT&T dan kecil seperti halnya sebuah toko. Menurut fakta hanya 2 dari 25 perusahaan industri besar di Amerika Serikat di tahun 1900 yang masih bertahan didalam persaingan bisnis (23 sisanya telah gagal, bergabung/merger dengan perusahaan lainnya atau tidak lagi memiliki skala yang relatif besar dibandingkan dengan pesaingnya).


Baru baru ini, Andrew Grove, pimpinan Intel, mengamati bahwa hanya perusahaan paranoid yang dapat bertahan dan berhasil. Perusahaan-perusahaan ini menyadari bahwa keberhasilan saat ini tidak menjamin tingkat daya saing strategis dan laba diatas rata-rata dimasa mendatang. Karenanya perusahaan-perusahaan ini berusaha terus menerus untuk berkembang, sehingga tetap bersaing. Supaya dapat bersaing secara strategis dan memperoleh laba diatas rata-rata, perusahaan harus bisa bersaing dengan cara yang berbeda dengan kondisi sebelumnya.

Model Berbasis Sumber Daya 

Michael A. Hitt & R. Duane Ireland & Robert E. Hoslisson (1997,18) mengatakan, terdapat beberapa model penting yang ditunjukkan untuk menggambarkan input strategis bagi langkah suatu perusahaan, dan salah satu diantaranya adalah model berbasis sumber daya untuk profitabilitas tinggi (Gambar-3). Model ini mengasumsikan bahwa tiap organisasi merupakan kumpulan sumber daya dan kemampuan unik yang merupakan dasar untuk strategi dan sumber utama profitabilitasnya. Juga diasumsikan bahwa perusahaan memperoleh sumber daya yang berbeda serta mengembangkan kemampuannya yang unik. Karenanya seluruh perusahaan bersaing dalam industri tertentu mungkin tidak memiliki sumber daya atau kemampuan strategis yang sama. Model ini juga mengasumsikan bahwa sumber daya tidak terlalu mudah berpindah antar perusahaan. Perbedaan dalam sumber daya, yang tidak mungkin didapatkan atau ditiru perusahaan lain, serta cara penggunaannya merupakan dasar keunggulan bersaing. 

Sumber daya adalah input bagi proses produksi perusahaan, seperti barang, modal, kemampuan para pekerjanya, paten, keuangan dan manajer yang berbakat. Umumnya sumber daya perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi tiga katagori, yaitu modal fisik, sumber daya manusia dan organisasi.

Satu jenis sumber daya saja mungkin tidak dapat menghasilkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan. Misalnya sepotong mesin canggih hanya dapat menjadi sumber daya yang relevan secara strategis jika digunakan bersama aspek operasi lainnya (seperti pemasaran dan pekerjaan pegawai). 

 

Sumber   :  www.docstoc.com/docs/3143895/Manajemen-Strategi

                    www.scribd.com/doc/13561095/Dasar-dan-Model-Manajemen-Strategis-

                    http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/mbbi/bab2.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CuRhaTan Hati


MusicPlaylistRingtones
Create a playlist at MixPod.com